Mushola di Taipei Main Station

Oase di antara rimba beton Taipei



Mas Agus menjadi imam sholat 
Berbekal rasa penasaran tentang adanya mushola di Taipei Main Station (TMS), saya langsung menghubungi nomor telpon yang tercantum. Sebelumnya saya melihat foto keberadaan tempat ibadah ini di laman Facebook.  Sangat membuat saya gembira.

Bertahun di negeri Formosa yang mayoritas non muslim, dan di tahun 2015 ini dibangun sebuah mushola membuat perasaan terharu luar biasa. Segera saja saya menuju TMS. Pada Rabu tanggal 28 Januari saya bertemu langsung dengan Master Taipei Station, Mr Chien-Li Hsin.

“Ini adalah respon kami sebagai pengelola TMS. Kami tahu bahwa banyak sekali warga asing yang berada di TMS. Dan sebagian mereka adalah umat muslim.” Terang Mr. Chien.

Mendapat tanggapan hangat saya ingin lebih jauh bertanya tentang mushola ini. Keberadaan mushola ini digagas oleh Chinese Muslim Association ; 中國回教協會 (Zhōngguó Huíjiào Xiéhuì ).

Master Taipei Main Station, Mr Chien-Li Hsin

Ruangan mushola berada di B1 sebelah pintu parkir bawah tanah area timur. Incarannya berada di paling ujung di antara tempat penitipan barang (locker). Atau kalau dari atas ( lantai 1) turun ke B1 lewat tangga depan restoran siap saji. Kemudian lurus terus hingga ujung.


Berbincang di ruangan kantor Mr Chien, saya sungguh terkesima dengan beliau. Pertemuan kami berlanjut dengan keinginan pihak TMS agar setiap hari libur ada orang yang stand by di mushola tersebut. Pada hari biasa mushola dengan ukuran 3 x 4 meter itu dikunci. Dan jika ada orang yang mau melaksanakan ibadah sholat harus minta dibukakan pintu terlebih dahulu. 

“Sebab kami tidak ingin tempat suci ini dipakai atau dimasuki oleh orang-orang yang tidak berkepentingan. Bisa tidak membantu kami?”
“Kalau hari Sabtu dan Minggu bisa,”jawab saya yakin.
“Iya, maksud saya pada hari Sabtu dan Minggu saja. Sebab kami juga paham banyak pekerja Indonesia yang liburnya pada hari tersebut.” Tambah Mr. Chien.

Saya mengiyakan dan sanggup dengan permintaan Pak Kepala Stasiun ini. Pikiran saya langsung tertuju kepada PCINU Taiwan. Antara sekretariat PCINU dengan mushola hanya sepelemparan batu saja. Jaraknya sekira dua ratus meter. Saya kemudian mengontak Mas Agus Susanto.
Saya saat memberikan mukenah
 “Insya Allah bisa, Mas.” Suara gembira dan optimis terdengar di ujung telpon dari Mas Agus yang aktif di PCINU Taiwan.

Kemudian pada Minggu, 1 Pebruari 2015 saya dan Mas Agus bertemu dengan Mr. Chien. Di depan mushola diberi tiga kursi dan satu meja. Pada hari yang sama juga digelar jumpa pers dengan media lokal Taiwan. Penyerahan kunci mushola dilakukan di ruang kerja Mr.Chien. Dan mulai hari itu dan seterusnya, di tiap-tip hari libur ada sukarelawan dari PCINU Taiwan yang berada di mushola.

Saya bersyukur sekali atas kebaradaan mushola ini. Biasanya teman-teman pekerja Indonesia jika hendak menjalankan sholat di tempat umum. Dengan adanya mushola ini menunjukkan sikap tenggang rasa dan penghormatan kepada umat muslim dari pihak Taiwan.

Terima kasih Taiwan

謝謝台灣

Klik tautan ini ke laman Youtube : Mr.Chien menjelaskan penggunaan mushola

Komentar

  1. Bagoooooss ^^
    Tulisan2 periskop yg lama pindahin sini, mas...

    BalasHapus
  2. Arah lokasinya kurang jelas...mungkin klo ada north west nya mudah nyari...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari pintu North 1, turun 1 lantai ke B1 , Cari locker yang super banyak (locker 150) , nanti nemu di pojokan .

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jembatan Bacem

Keindahan Pagoda Tian Yuan di Tamshui